Shaolin Games 2024 babak final telah berakhir pada hari Minggu, 14 Juli 2024 di Shaolin Temple Songshan, Tiongkok. Tahapan menuju babak final ini adalah perjalanan panjang yang berlangsung selama hampir 2 tahun, melibatkan para praktisi dari ratusan negara di seluruh dunia.
Dimulai pada Festival Musim Semi 2022, Shaolin Temple berkolaborasi dengan 94 negara dan 128 pusat budaya Shaolin di luar negeri, mengadakan Kompetisi Kung Fu Shaolin Online pertama, yang diikuti oleh 5.230 murid Shaolin di luar Tiongkok. Para peserta yang berhasil mendapatkan nilai terbaik, diberikan sertifikat sesuai dengan kategori yang diikuti. Acara ini diliput oleh Kantor Berita Xinhua, Kantor Berita Tiongkok, dan lebih dari 80 mainstream media dan media sosial dalam 11 bahasa, yang menjangkau lebih dari 2,6 miliar pembaca. Platform berita Huya Live bahkan menerima lebih dari 19 juta penonton per hari selama liputan acara ini.
Tahap selanjutnya adalah pada tahun 2023, Shaolin Games diadakan kembali. Kali ini Shaolin Games diselenggarakan secara langsung atau ‘on-site’ di 6 kota di seluruh dunia, yang terpilih sebagai lokasi perwakilan. Turnamen ini menjangkau enam benua, menyatukan peserta dari 101 negara. Lebih dari 3.000 murid Shaolin dari berbagai kalangan usia berkompetisi, dan puluhan ribu pendukung bergabung dalam acara akbar tersebut. Pertemuan ini mengangkat nilai universal budaya Shaolin dalam mempromosikan kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual umat manusia. Dengan menjunjung tinggi prinsip “Warisan Shaolin, Dimiliki Bersama,” turnamen ini berfokus pada warisan budaya tak berwujud dari Kung Fu Shaolin.
Pada tahun 2024, para pemenang dari kompetisi-kompetisi sebelumnya kembali diseleksi oleh para juri, dan bagi yang memenuhi syarat mendapatkan kesempatan untuk berlaga langsung di Shaolin Temple, Songshan, Tiongkok dalam acara yang disebut sebagai “The 2024 Shaolin Games Final”. Maka pada tanggal 12-14 Juli 2024, berdatanganlah 144 peserta dari 47 negara di kota Dengfeng, provinsi Henan. Mereka berkumpul di satu tempat yang sama, yaitu Shaolin International Grand Hotel, selama 3 hari. Selama 3 hari tersebut, suasana di Shaolin International Grand Hotel penuh dengan kegembiraan, ketegangan, persahabatan dan sportivitas. Setiap malam seluruh kontingan berlatih di area hotel yang luas dan saling berkenalan satu sama lain.
Shaolin Indonesia mengirimkan 3 peserta, dengan 3 kategori usia yang berbeda, mulai dari anak-anak hingga usia paruhbaya, laki-laki dan perempuan. Bukan hanya turut bertanding, para perwakilan Shaolin Indonesia juga sempat berlatih sejenak di Shaolin Temple, baik dengan shifu Shi Yanhao maupun dengan master lain. Mereka juga berkenalan, berbincang dan berbagi cerita dengan kontestan-kontestan dari mancanegara dan dengan rekan-rekan media yang meliput turnamen ini. Shifu Shi Yanhao sebagai kepala sekolah Shaolin Indonesia mendapatkan penghargaan atas pengabdiannya menyebarkan dan melestarikan budaya Shaolin selama lebih dari 10 tahun di Indonesia.
Seluruh rangkaian acara utama, mulai dari Opening Ceremony, pertandingan seluruh kategori sampai dengan pemberian penghargaan, dan Closing Ceremony, dilaksanakan di Shaolin Temple. Berbagai pihak terlibat secara aktif, Shi Yongxin, Kepala Biara Kuil Shaolin, dan para penyelenggara, yang terdiri dari para biksu, biksuni, umat awam, dan liaison officer, menerima para peserta dan pelatih ke dalam keluarga besar Shaolin.
Abbot Shi Yongxin menyampaikan, “Kompetisi ini menyatukan individu-individu dari berbagai negara dan latar belakang, yang disatukan oleh semangat yang sama untuk Kung Fu Shaolin.” Acara ini menyoroti pencapaian dan keterampilan individu dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Shaolin, yang menekankan pada kesehatan dan kesejahteraan. Abbot Shi Yongxin juga mengatakan dalam sambutannya, “Budaya Shaolin mempromosikan gaya hidup sehat, membekali kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan tetap menjaga keseimbangan fisik dan mental.”
Dari “The 2024 Shaolin Games Final” ini terpilih 10 peserta terbaik dari seluruh dunia, yang melintasi batas gender, ras, suku dan warna kulit. Terlepas dari kepiawaian teknik maupun keterampilan tingkat tinggi yang telah ditunjukkan oleh para kontestan, acara ini merupakan perwujudan nyata atas kontribusi Shaolin Temple untuk kesehatan jiwa raga serta perdamaian dunia.