Shaolin Qigong Camp 2025 — Shaolin Yijin Xisui Neigong Zheng Shen Tu Shuo

Pada tanggal 23 – 25 Oktober 2025, Pusat Budaya Shaolin Xiu Indonesia mengadakan Shaolin Qigong Camp di kawasan pegunungan Puncak, Bogor. Acara ini terbuka bagi siapa pun yang mencintai qigong baik praktisi maupun pemula yang ingin mengenal lebih dalam seni tubuh dan nafas khas Shaolin. Peserta dari Jakarta dan berbagai kota lainnya.  

Dalam Camp kali ini, materi bersumber dari naskah kuno Shaolin Yijin Xisui Neigong Zheng Shen Tu Shuo – sebuah teks klasik yang selama berabad-abad diwariskan dalam kalangan Shaolin secara rahasia.

Para peserta berangkat dari Jakarta pada hari Jumat pagi, meninggalkan keramaian dan kepadatan menuju kesegaran udara di daerah Bogor. Perubahan suasana, perubahan hawa, perubahan pemandangan, membawa perubahan state of mind dalam memulai pelatihan Shaolin Neigong.

Hari pertama dibuka dengan perkenalan materi, penjelasan singkat tentang sejarah Shaolin Qigong, dan apa yang menjadi dasar dari ilmu kesehatan tradisional ini.

Tiga Harta Karun Kehidupan

Qigong, sebagai olahraga khas masyarakat Tiongkok, telah berusia ribuan tahun. Sesuatu yang dapat bertahan selama berabad-abad, melalui tempaan waktu, tentunya menyimpan nilai – nilai luhur yang sulit diukur dengan materi. Qigong sebagai salah satu ekspresi budaya asli Tiongkok turut menyumbangkan andil besar bagi kemanusiaan, terutama dalam peningkatan kesehatan masyarakat, penguatan mental, serta pengembangan kecerdasan spiritual.

Dalam filosofi qigong, manusia mempunyai tiga ‘harta karun’ di dalam dirinya, yaitu ‘Jing’ (esensi), ‘Qi’ (energi vital), dan ‘Shen’ (spirit/kesadaran). Ketiga hal ini menjadi pilar utama yang membentuk jiwa dan raga seseorang.

‘Jing’ dapat diartikan sebagai inti sari seorang manusia. Dalam pengertian biomedis, Jing bukan hanya sebuah zat tunggal, melainkan sebuah kategori fungsional, yang menggambarkan sumber vitalitas dan struktur material terdalam tubuh manusia. Manifestasi riil dari Jing antara lain adalah DNA, kode genetik, hormon, dan sumsum tulang. Substansi-substansi ini menentukan konstitusi bawaan diri kita, potensi tinggi badan, kekuatan, dan kerentanan kita. Jing dalam pengertian ini disebut juga Yuan Jing atau Original Essence, yaitu esensi yang ‘diwariskan’ dari orangtua kita, melalui proses bersatunya sperma dan sel telur. Yuan Jing menjadi cikal bakal diri kita, dan menjadi sumber qi utama dalam hidup. Qi yang dihasilkan dari Yuan Jing, disebut sebagai Yuan Qi, atau Original Qi.

‘Qi’ atau energi yang dimaksudkan di sini adalah energi vital yang terdapat dalam badan manusia. Selama kita hidup, kita memiliki qi. Ada dua sumber qi: qi yang kita dapat dari mengkonversikan Yuan Jing menjadi qi, yang disebut dengan ‘Yuan Qi‘ atau ‘Original Qi’; dan qi yang kita dapat dari makanan atau minuman. Qi ini terus bergerak dan berputar di dalam raga kita, melalui sejumlah saluran yang saling berkaitan membentuk sebuah network, yang disebut dengan jingluo atau meridian. Jika aliran qi ini terganggu, misalnya karena stress, trauma, atau kebiasaan hidup tidak sehat, maka kesehatan kita juga akan terganggu. Latihan qigong, baik itu neigong maupun waigong, membantu kita untuk mengurai gangguan aliran qi, memperkuat dan meningkatkan kualitasnya, sehingga tubuh tetap sehat dan awet muda. Disebutkan dalam teori qigong, bahwa pada dasarnya saat kita diciptakan, kita memiliki qi yang penuh. Qi ini tidak akan habis selama kita hidup, asalkan kita menjaga fisik dan pikiran dengan baik.

Qi dan darah tidak terpisahkan, keduanya memiliki hubungan interdependent. Qi sebagai energi memberikan ‘tenaga/propulsion’ kepada darah, memastikan darah terus ‘hidup’ dan berjalan. Sementara darah sebagai substansi riil memberikan nutrisi ke jaringan dan organ-organ tubuh, yang menjadi support system meridian. Sehingga defisiensi atau kemacetan aliran qi dapat menyebabkan terhambatnya peredaran darah, dan sebaliknya defisiensi darah menyebabkan melemahnya support system meridian, yang dapat menyebabkan melemahnya qi.

‘Shen’ atau bisa juga diartikan sebagai spirit, atau consciousness, adalah elemen ketiga yang dipercaya berdiam di organ jantung, atau di dalam sel-sel darah (yang merupakan bagian dari sistem organ jantung menurut pemahaman Traditional Chinese Medicine (TCM)). Jika qi kita berkualitas baik dan kuat, maka sel-sel darah pun segar berenergi. Shen menjadi kuat dan cemerlang, yang dapat terlihat dari sinar mata seseorang. Maka sering kali kita dengar orang mengatakan bahwa seseorang dengan badan sehat, hati yang bersih dan pikiran jernih terlihat memiliki mata yang bersinar.

Postur Tubuh dan Energi

Dalam naskah kuno Shaolin Yijin Xisui Neigong Zheng Shen Tu Shuo, peninggalan Damo, biksu India yang tinggal di Shaolin Temple lebih dari 1000 tahun yang lalu, postur tubuh seseorang sangat berpengaruh terhadap perputaran energi di dalam badan. Karena posisi punggung dan tulang belakang menentukan postur tubuh kita, maka tidak heran kedua hal ini mendapat perhatian besar dalam latihan qigong.

Badan manusia sendiri terdiri dari berbagai macam komponen, baik yang kasat mata maupun tidak. Secara anatomi, tubuh manusia disangga oleh tulang, otot, dan tendon. Selain itu juga terdapat banyak jaringan ikat dalam berbagai bentuk, yang memungkinkan kita untuk bergerak. Tulang punggung adalah salah satu struktur kompleks yang terdiri dari semua substansi di atas, ditambah dengan satu hal pokok, yaitu susunan saraf.

Dalam ilmu anatomi kedokteran dari Barat (Western medical science) terdapat 31 pasang saraf di tulang belakang kita, yang disebut dengan saraf tulang belakang atau spinal nerve. 8 pasang saraf servikal di leher yang mengarah ke kepala dan leher, 12 pasang saraf torakal mengarah ke dada, punggung atas, dan perut, 5 pasang saraf lumbar mengarah ke kaki dan tungkai, 5 pasang saraf sakrum yang mengarah ke pinggul, dan 1 pasang saraf koksigeal yang keluar dari tulang ekor.  Saraf-saraf ini keluar dari berbagai segmen sumsum tulang belakang dalam bentuk serabut saraf, fungsinya menjadi jalur komunikasi antara otak dan badan, yang mencakup komunikasi sensorik dan motorik. Komunikasi ini bukan hanya antara otak dan anggota badan yang memberikan kemampuan gerak, tapi juga dengan organ tubuh yang memberikan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, pernafasan, pencernaan, dan lain-lain.

Jika kita bayangkan tulang punggung yang lurus dan lentur (supple), maka energi yang lewat melalui jalur ini dapat berjalan dengan cepat dan lancar. Artinya seluruh komunikasi antara otak dan badan berjalan baik. Maka salah satu bagian utama dalam qigong camp kali ini adalah latihan untuk tulang punggung, yang mencakup latihan gerak dan latihan diam (meditasi duduk dan zhan zhuang).

Diam dalam Gerak, Gerak dalam Diam.

Seluruh gerakan dalam Yijin Xisui Zheng Shen Tu Shuo ini dilakukan perlahan dan bersifat halus, sehingga dapat diikuti oleh semua golongan usia. Walaupun terlihat pelan, para peserta langsung merasakan bahwa gerakan ini tidak mudah. Perlu kekuatan badan, kesabaran, dan konsentrasi penuh.

Bagaimana sebuah gerakan yang terlihat pelan dan sederhana ternyata mengandung banyak aspek yang menuntut perhatian penuh? Karena dalam qigong, ada 3 bagian yang dilatih secara bersamaan, yaitu badan, pernafasan, dan pikiran. Dalam kehidupan sehari-hari, kita jarang berada dalam situasi dimana kita menyadari ketiganya secara penuh. Biasanya, kita hanya fokus di salah satu dan melupakan yang lain. Misalnya saat bekerja di kantor, kita fokus pada pikiran, dan tidak memperhatikan badan dan nafas. Atau misalnya sedang berolahraga di gym, kita fokus pada badan, tapi tidak sepenuhnya terhubung dengan nafas dan pikiran.

Dari sisi teori, konsep dasar qigong tidak sulit untuk dimengerti, karena sesungguhnya qigong dapat dijelaskan secara ilmiah. Tidak ada unsur mistis. Namun saat dilakukan dengan sungguh-sungguh, ternyata tidak semudah itu melatih badan, nafas dan pikiran secara bersamaan. Karena bukan hanya otot kita yang perlu waktu dalam berolahraga, tapi pikiran dan hati kita pun perlu waktu untuk membangun kekuatan.

Menyatu dengan Alam dan Sesama Sepenuhnya.

Selama 3 hari berlatih, para peserta bukan hanya berlatih qigong. Mereka juga juga berkesempatan untuk menikmati kesegaran udara pagi di kebun teh dalam Morning Walk, belajar seni minum teh (chadao), merasakan berbagai macam cita rasa Chinese Tea – misalkan teh putih, teh merah, dan teh hijau, menikmati langit malam saat api unggun, serta berbagi cerita dan pengalaman yang dialami dalam perjalanan mereka berlatih qigong.

Saat seluruh indera kita seolah dimanjakan dengan udara yang bersih, pemandangan yang indah, teh yang menyegarkan, dipadukan dengan kesempatan untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama, muncul sensasi rasa yang menyenangkan, mendorong kita untuk tersenyum atau tertawa, dan seketika itu kita menjadi rileks. Kondisi rileks membantu badan dan pikiran kita terbuka, sehingga nafas lebih lega, dan qi dapat mengalir lebih lancar.

Kebersamaan yang terbentuk dalam latihan merupakan energi tersendiri yang menambah semangat dan kenikmatan saat berlatih. Bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, akan saling menumbuhkan dan menguatkan  rasa cinta kita terhadap hal tersebut.. Qi dalam diri yang kita rasakan saat latihan, akan terhubung dengan qi orang lain, dan kesatuan qi ini mengamplifikasi sensasi yang kita alami pada saat latihan bersama.

Testimoni

Saya mengikuti ini, karena saya sedang mempelajari Functional Medicine, itu tertera olahraga yang dianjurkan adalah Taiji dan Yoga. Sedangkan saya baca, Qigong adalah part of Taiji... Semua olahraga saya pelajari, saya aktif di pingpong, kadang-kadang basket, saya banyak olahraganya. Tapi saya merasa [Qigong] sangat membantu saya, karena saya juga ada diabetes. Ini membuat saya pengen belajar dan belajar lagi untuk memperdalam ilmu ini. Sebenarnya sama prinsipnya di Functional Medicine. Jadi kita mencari akar permasalahannya.
- Bu Ira Dewi (Ahli Anastesi)
Saya sekarang umur 62, waktu saya umur 55 [bahu] saya sering kaku. Jadi saya sering ke sinshe, supaya dibenerin. Dari sana sih memang baikan, tapi nanti balik lagi. ... Pas di Mall Kelapa Gading, saya lihat ada acara Shaolin, terus saya daftar. Terus saya cobain, sebulan dua bulan.....ini saya [bahu], kalau ke sinshe, biasanya kalau ditekan itu sakitnya setengah mati. Nah setelah [latihan] sebulan dua bulan, saya ke sinshe, eh, sudah nggak sakit lagi. Jadi sampai sekarang pun sudah nggak pernah [sakit] lagi.
- Pak Erwin (Pengusaha)
Saya sangat beruntung. Baru tadi siang saya bilang terimakasih sama teman saya, karena udah diajakin ini. Karena bener-bener ngerasain manfaatnya.
- Bu Ira (Konsultan)
Saya disuruh mulai berolahraga saat berat badan mulai berlebih...[Ini] pertama kalinya saya latihan yang capek, tapi nggak berasa kayak mau mati gitu, hahahhaha.....Capek, tapi ada segernya. Dan besoknya saya ada keinginan untuk merasakan itu lagi. Jadi akhirnya saya latihan lagi, latihan lagi. Saya mikir, tahan berapa lama ya....mungkin 3 bulan udah ilang ya. Eh, ternyata [sekarang] sudah sampai setahun lebih.
- Pak Anggoro (Karyawan)

Berpisah untuk Berkembang

Even good things come to an end. Setelah berlatih selama 3 hari, seluruh peserta kembali ke kota masing-masing. Jika selama Camp kita memberikan perhatian dan hadir sepenuhnya, maka kita kembali pulang dengan membawa segudang kenangan dan pengetahuan. Inilah yang dapat kita simpan, menjadi amunisi untuk berlatih sendiri dan berkembang.

Seperti disebutkan di atas, qigong bukanlah latihan yang mudah dan instan. Untuk mencapai hasil yang signifikan dan permanen, perlu waktu lama dan latihan yang sungguh-sungguh. Kultivasi diri adalah perjalanan seumur hidup, di satu sisi merupakan proses latihan pribadi, di sisi lain selalu lebih kuat bila dijalani bersama.

Maka pelatihan, camp, atau workshop Shaolin ini adalah kesempatan untuk menambah wawasan untuk melangkah lebih jauh dalam perjalanan kita mencapai kesehatan dan kebahagiaan yang paripurna. Dan tentu, pintu selalu terbuka bagi Anda yang ingin ikut serta dalam camp berikutnya—menyelami kembali warisan Shaolin, dan menemukan keseimbangan tubuh, napas, dan jiwa.

Ikuti Workshop-workshop Berikutnya

Yijin Xisui Zheng Shen Tu Shuo pada zaman dahulu merupakan warisan rahasia yang hanya diturunkan bagi ‘murid dalam’ Shaolin yang terpilih. Beruntung bagi kita di era modern ini, kini ilmu kesehatan para biksu Shaolin ini telah terbuka untuk umum.

Belajar qigong adalah perjalanan mengenal diri sendiri. Hanya Anda yang dapat memulai, dan hanya Anda yang dapat menjalaninya. Namun kehadiran seorang guru menjadi faktor penting dalam membimbing liku-liku perjalanan Anda. Di Shaolin Indonesia, Anda berkesempatan untuk belajar Shaolin Qigong secara langsung dari sumbernya, bersama guru keturunan Shaolin Temple, Tiongkok.

Bagi Anda yang berminat untuk mempelajari ilmu kesehatan kuno dari Shaolin Temple ini, silahkan klik tautan berikut untuk informasi mengenai workshop-workshop berikutnya.

Previous Post

SHAOLIN XIU CULTURE CENTRE INDONESIA

ALAMAT

Shaolin Xiu Jakarta

Jalan Hati Suci No.2, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta 10250

Shaolin Xiu Kelapa Gading

The Moove, GAFOY, Summarecon Mall Kelapa Gading

Shaolin Xiu - Scientia Square Park

Jl. Scientia Boulevard, Gading Serpong, Curug Sangereng, Tangerang, Banten 15810

Yayasan Shaolin Indonesia

Jl. Hayam Wuruk no.2 O, Kel. Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta 10120

Shaolin Temple

GW5P+C4M, Dengfeng Blvd, Dengfeng, Zhengzhou, Henan, China, 471925

LATEST NEWS

© 2022 by Shaolin Xiu Indonesia. All right reserved.