Jakarta — Yayasan Abdi Siswa dan Yayasan Shaolin Indonesia kini menjalin kolaborasi yang menarik dalam upaya membangun karakter anak-anak, yakni melalui seni bela diri kungfu. Kolaborasi yang luar biasa ini diawali dengan pembukaan ekstrakurikuler kungfu di SD Abdi Siswa Taman Aries, Jakarta Barat, sebagai langkah awal sebelum memperluas program ini ke sekolah-sekolah Abdi Siswa lainnya. Diharapkan program ini bisa membantu memupuk nilai-nilai positif seperti rasa hormat pada orang tua dan guru, disiplin, ketekunan, dan kerja sama antar teman dalam diri anak didik.
Untuk membangun ketertarikan anak-anak terhadap seni bela diri kungfu, Yayasan Shaolin Indonesia dan Yayasan Abdi Siswa mengundang delapan master dari Shaolin Xiu, termasuk dua tamu dari Shaolin Temple pusat, yang sedang berkunjung untuk menghadiri ujian kungfu internasional Duanpin di Jakarta, sebagai tamu istimewa pada acara pembukaan ekstrakurikuler kungfu di SD Abdi Siswa.
Acara pembukaan ekstrakurikuler ini dikemas dalam format upacara bendera. Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan mars Abdi Siswa, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Yayasan hingga penjelasan maksud kedatangan delegasi Shaolin ke Indonesia. Pertunjukan yang disajikan menjadi sorotan utama, dimana murid-murid SD Abdi Siswa menampilkan tarian tradisional Indonesia yang menunjukkan kekayaan budaya lokal, diikuti dengan demonstrasi jurus-jurus kungfu Shaolin oleh para master. Perpaduan gerakan tari tradisional Indonesia dengan gerakan kungfu Shaolin, menciptakan pertunjukan yang sangat menarik dan mengesankan. Kecepatan, kekuatan, dan ketepatan gerakan para master berhasil memukau penonton.
Ekstrakurikuler kungfu di SD Abdi Siswa Taman Aries bukan hanya sebuah program biasa. Program ini berpotensi menjadi model bagi diselenggarakannya program serupa di sekolah-sekolah Abdi Siswa lainnya. Program ini juga menyimpan harapan Yayasan Abdi Siswa untuk menjadi sarana yang efektif untuk memperkenalkan seni bela diri kungfu Shaolin, sekaligus membentuk karakter-karakter positif yang terkandung dalam pendidikan kungfu.
Karena selain pelajaran tentang teknik-teknik bela diri, program ini juga mengenalkan nilai-nilai yang melekat dalam seni bela diri Shaolin, diharapkan para anak didik dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai seperti kedisiplinan, ketekunan, kerja sama, dan penghargaan terhadap budaya sejak usia belia. Hal ini akan menjadi landasan penting dalam membentuk generasi yang tangguh dan berintegritas.
Di sisi lain, Yayasan Shaolin Indonesia melihat inisiatif ini sebagai jalur baru untuk menyebarkan nilai-nilai budaya Shaolin di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, Yayasan Shaolin Indonesia berharap dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda, baik yang keturunan Tionghoa maupun bukan, untuk dapat lebih menghargai dan mengembangkan seni bela diri kungfu sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya.
Oleh karena itu, Yayasan Abdi Siswa dan Yayasan Shaolin Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memperluas program seni bela diri, serta memberikan pengalaman yang berharga bagi anak-anak Indonesia dalam membangun karakter dan keterampilan diri.